Batik tradisional merupakan batik warisan leluhur yang kini mulai di gemari di
berbagai kalangan baik tua maupun muda. Tak hanya di kenal di negara sendiri, batik tradisional juga di kenal hampir
di seluruh pelosok dunia.
Pada awalnya batik tradisional ini di tulis dan di lukis pada daun lontar. Motif yang di
gambarkan pun masih terbatas pada gambar dengan bentuk binatang saja. Namun,
setelah memasuki zaman kejayaan Kerajaan Majapahit, batik tradisional mulai di tulis pada selembar kain.
Ada beraneka macam batik
tradisional yang kita kenal. Biasanya orang-orang menamakan batik
berdasarkan nama asal daerah dimana batik tersebut di buat. Seperti halnya
batik solo, batik jogja, batik banyumas, batik purwokerto, batik pekalongan,
batik betawi, batik madura, batik tasikmalaya, dan masih banyak aneka batik
lainnya yang memiliki ciri dan motif yang berbeda-beda.
Di indonesia, batik
tradisional terbagi atas dua jenis yaitu batik tulis dan batik cap.
1.
Batik tulis
Batik
jenis ini di tulis secara manual dengan menggunakan tangan. Karena itulah
proses pembuatannya memakan waktu yang lama tergantung pada panjang bahan dan
seberapa rumitnya pola ataupun motif yang hendak di buat. Untuk satu lembar
kain batik
tradisional biasanya di buat selama
dua hingga tiga bulan. Hal inilah yang menyebabkan harga batik tulis jauh lebih
mahal.
2.
Batik cap
Bati
jenis ini hanya memerlukan waktu yang singkat dalam pengerjaannya. Kalau batik
tulis memerlukan waktu hingga berbulan-bulan, batik cap hanya memerlukan waktu
dua hingga tiga hari saja untuk menyelesaikan satu lembar batik tradisional. Batik cap di buat dengan menggunakan cap yang telah
memiliki pola yang terbuat dari tembaga.
Kini
batik telah banyak di gunakan dalam berbagai acara, modelnya pun semakin
beragam dengan harga yang lebih terjangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar